Menurut Charlie, para korban tertarik berinvestasi pada DNA pro setelah dijanjikan penarikan besar-besaran. Namun, korban tampaknya tidak merasa tergoda.

“Dengan DNA Pro, Anda tergoda dengan penarikan tanpa batas, dan DNA Pro aplikasi Anda tetap sama, tetapi Anda tidak dapat menarik atau mentransfernya ke setiap akun,” jelas Charlie.

Korban mencoba menghubungi karyawan profesional DNA. Namun upaya tersebut tidak mendapat respon dari manajemen DNAPro.

“Sesuai informasi, ada orang yang out of contact dan berada di luar negeri seperti itu, dan pentolannya berinisial DZ dan DA. Strukturnya ada dua, ada banyak, dan tidak tertulis,” kata Charlie.

Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metrojaya. Polisi menerima laporan itu.

Dalam laporannya, korban dirujuk ke Pasal 28 juncto Pasal 45A Ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 3, 4, dan 5 UU RI Nomor 8 tentang ITE. hubungannya dengan Bagian 1. 2010 tentang pencucian uang. Laporan korban tercatat dengan nomor LP/B/1603/III/2022/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 29 Maret 2022.

Originally posted 2022-03-30 13:44:30.