Memilih Prioritas! Mana yang bisa Menunggu?!

Ada satu hal yang saya sadari betul hari ini, yakni sebuah metode untuk membuat prioritas sehingga kita tidak menyia-nyiakan waktu untuk melakukan hal yang tidak berguna, unfaedah.

Karena mulai hari ini, saya ingin membawa prinsip baru yakni “no time to laze.”

Kurang enak memang bahasanya, tapi kira-kira intisarinya adalah; saya gak mau lagi membuang waktu untuk melakukan hal yang sia-sia.

Memang sebenarnya ada manfaat, tapi sangat kecil sekali. Tidak sebanding dengan waktu yang dicurahkan. Bahkan kadang menjurus ke negatif.

Di 2020 ini, godaan digital semakin kencang. Sungguh, sekarang kita bisa dengan mudah menemukan hal yang kita sukai, yang beberapa tahun lalu masih merupakan barang langka.

Jadi, untuk bisa sukses, tantangan kita2 yang berkecimpung dalam dunia online akan semakin berat.

Pebisnis online

Kalau sibuk di dunia offline mungkin bisa lebih mudah untuk memfilter, karena lebih jarang terhubung ke internet atau pegang gawai.

Namun jika antara kerjaan dan hiburan hanya terpisah satu garis tab, itu akhirnya menjadi ujian dan cobaan yang berat banget.

Maka kunci yang akan saya pakai untuk melakukan hal penting dan bermanfaat dalam tenggat waktu yang sangat terbatas adalah;

Mana yang bisa menunggu?

Maksudnya gini. Misal kita pengen nonton film, nah, besok, lusa, bulan depan, bahkan tahun depan, itu filmnya masih ada dan bisa kita tonton nanti saja.

Jadi gak perlu kita tonton sekarang kan?!

Sedangkan misalnya mencari nafkah, ya besok memang masih ada, tapi waktu kita juga terbatas. Ini sesuatu yang tidak bisa menunggu. Misalnya hari ini tidak mencari nafkah, lalu akhirnya tidak bisa bayar iuran BPJS, atau tidak bisa membeli beras, maka itu akan menjadi sebuah masalah.

Baca juga :  Jangan Terlalu Bangga Pada Bahasa Indonesia.....

Karena, perut lapar akan sangat sulit untuk menunggu.

Begitulah kunci produktif yang saya sadari hari ini.

Oiya, saya baru tidur 2 jam hari ini. Tadi malam bahkan tidurku lebih dari 2 jam. Tapi kenapa tadi baru 2 jam tidur malah kebangun.

Ah, mudah-mudahan bisa kuat dalam waktu 22 jam ke depan. Saya memindah waktu tidur ke abis Maghrib/Isya. Bangun pengennya jam 12 malam lebih dikit. Tapi ternyata saya bangun setelah 2 jam.

Semoga bisa produktif, aamiin.

Yang penting ingat saja; jika bisa menunggu, maka jangan lakukan sekarang! Sebaliknya, ada hal-hal yang harus dilakukan sekarang karena tidak bisa menunggu lagi.

Originally posted 2020-11-13 15:12:55.

Tinggalkan komentar