Penentuan Satu Ramadhan 2022 oleh BRIN, Muhammadiyah menentukan Tanggal Yang berbeda

Penentuan Satu Ramadhan 2022 oleh BRIN, Muhammadiyah menentukan Tanggal Yang berbeda

Penentuan Satu Ramadhan 2022 oleh BRIN, Muhammadiyah menentukan Tanggal Yang berbeda

Elmuha Net – Awal Ramadhan 1443 Hijriah kalender akan diputuskan oleh pemerintah dalam sidang umat Islam yang diadakan di kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta pada 1 April 2022. Keputusan Muslim dibuat oleh rukyatul hilal Nahdlatul Ulama dan kemudian oleh Muhammadiyah. Jika berbeda dengan keputusan Muhammadiyah, itu wajar. Pasalnya, Muhammadiyah memutuskan untuk melaksanakan 1 Ramadhan 1443 Hijriah pada hari Sabtu, 2 April 2022. Keputusan ini ditetapkan dan diterbitan berdasarkan metode perhitungan dalam format kalender Hijriah.
Yang berpeluang menjadi perdebatan seru adalah terkait hasil pantauan Hilal atau Lecatur Giral NU se-Indonesia. NU merupakan bagian dari tim pemantau yang dijalankan oleh Kementerian Agama di seluruh Indonesia.
“Di Jawa Timur sendiri kami [Organisasi Falakiyah NU] melakukan pemantauan di 27 lokasi,” kata Gus Shofi yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Organisasi Falakiyah NU (LFNU) Shofiulla Jawa Timur, kepada Elmuha Net pada Jumat, 25 Maret 2022. Diceritakan . Standar tinggi. Hillal dan elongasi minimum bila dipantau pada tanggal 1 April. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Mr Schoffy menjelaskan bahwa pemerintah sekarang memimpin pendapat bahwa ketinggian minimum bulan baru ketika dipantau adalah 3 derajat dan elongasi minimum adalah 6,4.

 

 

Standar yang dipegang Kementerian Agama tersebut merupakan hasil kompilasi global yang disampaikan oleh Lembaga Penerbangan dan Astronautika Nasional (Lapan), yang menyatakan bahwa pemantauan Hilal yang akurat setidaknya tiga kali.
Pendapat ini dikemukakan ormas dan pakar Falak pada tahun 2017, dan pada tahun 2019 Kementerian Agama memutuskan untuk melaksanakannya pada tahun 2021.
Menurut dia, NU masih berpendapat bahwa standar atau persyaratan ketinggian hilal bila dipantau minimal dua kali. Artinya, jika tim Rukyat bisa melihat hilal pada 1 April, pemerintah memutuskan untuk menyelesaikan 30 hari Sya’ban, dan Ramadhan bisa dimulai pada Minggu, 3 April 2022. Pemerintah mungkin tidak akan menerimanya.”
Lantas bagaimana dengan sikap NU saat itu terjadi? Shofi menolak untuk memiliki pendapat yang jelas tentang hal itu. Tentu akan dibahas di NU. Namun, dia mengaku sempat berdiskusi kecil dengan salah satu petinggi fatwa Rais Syuriah, termasuk soal pengawasan Hilal. Pemerintah mengatakan bahwa jika satu atau lebih tim LFNU berhasil melihat hiraru, ketinggian hiraru tidak tiga derajat.
“Ini akan menyenangkan. Setelah itu, masyarakat umum akan ditawari dua opsi: [Awal Ramadhan] Sabtu dan Minggu [2 April 2022 atau 3 April 2022].”

 

 

Originally posted 2022-03-26 03:31:32.